Budaya minum kopi di Indonesia sudah berkembang sejak lama, sejak zaman kolonial Belanda. Berawal dari “Tanam Paksa”, sekarang 79% masyarakat indonesia secara sukarela meminum paling tidak satu cangkir kopi setiap harinya 1.
Bagi masyarakat yang tidak meminum kopi, sebanyak 10% dari mereka menganggap bahwa kopi itu bahaya untuk kesehatan 2. Namun ada juga sebanyak 80% dari peminum kopi percaya bahwa kopi justru bermanfaat untuk kesehatan 3. Oleh karena itu, mari kita bahas apa dampak minum kopi bagi kesehatan? apakah memiliki dampak yang buruk atau malah berdampak baik untuk kesehatan?
Kandungan Kopi
Sebelum kita membahas dampak minum kopi bagi kesehatan, Kita harus tahu bahwa komponen yang paling menonjol pada kopi adalah kafein. Zat kafein merupakan zat yang paling banyak di konsumsi di seluruh dunia. Kopi, teh, cokelat dan minuman berenergi merupakan sumber terbanyak dari kafein 4.
Kafein diserap seluruhnya oleh lambung dan usus halus dalam 45 menit setelah di konsumsi secara oral. Sifat kafein yang hidrofobik membuatnya dengan mudah menembus membran sel tubuh sehingga kafein mencapai puncak konsentrasi tertinggi dalam 15 – 20 menit 5. Setelahnya, kafein akan melalui tahap metabolisme di hati dan menghasilkan paraxanthine (84%), theobromine (12%), dan theophylline (4%) 6.
Theophylline dan paraxanthine merupakan antagonis reseptor adenosine. Reseptor adenosin tersebar dalam tubuh manusia pada berbagai tempat dan berdampak pada fungsi biologis tubuh. Adapun blokade reseptor tersebut telah menunjukan pengaruh yang nyata pada sistemm kardiovaskular, lipolisis, fungsi imun, regulasi tidur, aliran darah ke ginjal dan lain-lain.
Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa asam klorogenik dan senyawa fenolik lain seperti Cafestol dan Kahweol. Dari penelitian yang ada senyawa-senyawa ini dapat berperan sebagai antioksidan dan anti inflamasi 7.
Dampak Minum Kopi bagi Kesehatan
Efek Kopi pada Jantung dan Pembuluh Darah
Penelitian mengenai dampak kopi pada sistem jantung dan pembuluh darah pertama kali ada sejak tahun 1960-an. Sejak tahun 2000, sudah banyak penelitian mengenai dampak minum kopi untuk mencari hubungannya dengan penyakit kardiovaskular. Penelitian-penelitian tersebut gagal dalam menunjukan hubungan antara minum kopi dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular 4.
Menariknya, pada tahun 2014, sebuah meta analisis merangkum bahwa mengkonsumsi kopi 3-5 cangkir sehari dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Sementara, mengkonsumsi kopi lebih dari 6 cangkir sehari tidak menunjukan bukti yang kuat baik menurunkan ataupun menaikan risiko penyakit kardiovaskular. Kesimpulannya, bukti-bukti yang ada saat ini belum cukup kuat untuk menyatakan bahwa konsumsi kopi menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular 4.
Kopi dan Diabetes Melitus Tipe 2
Penelitian-penelitian yang melibatkan sejumlah 1.109.272 partisipan dan 45.335 kasus diabetes menunjukan bukti yang kuat tentang hubungan minum kopi dan risiko diabetes. Mengkonsumsi 6 cangkir kopi sehari menunjukan penuruan risiko penyakit diabetes melitus tipe 2 sebesar 33% 4.
Polyphenol pada kopi ternyata juga dapat menstimulasi pelepasan insulin oleh pankreas. Bahkan Polyphenol tersebut dapat meningkatkan uptake glukosa oleh otot rangka. Hal itu menjelaskan bagaimana kopi dapat menurunkan risiko kejadian diabetes melitus 4.
Kopi dan Hipertensi
Secara umum, konsumsi kopi jangka pendek dapat meningkatkan tekanan darah. Mengkonsumsi 200-300 mg kafein dapat meningkatkan tekanan darah. Peningkatan tersebuat dapat bertahan minimal 8 jam setelah konsumsi kafein. Peningkatan tersebut terjadi karena blokade reseptor adenosin yang mengakibatkan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah) 7.
Namun, hasil yang mengejutkan muncul baru-baru ini. Kebiasan minum kopi dalam jangka panjang justru berhubungan dengan penurunan tekanan darah. Hal ini terjadi karena kandungan polyphenol pada kopi yang bertindak sebagai antioksidan dan berperan sebagai protektif endotel pembuluh darah 7.
Kopi dan Obesitas
Dalam sebuah sistematic review dan meta-analysis yang komprehensif terhadap 15 uji klinis acak, dengan total 897 peserta, konsumsi ekstrak kopi hijau yang kaya kafein dan asam klorogenat (CGA) menunjukkan efek yang baik. Ekstrak kopi hijau tidak hanya membantu menurunkan berat badan dan indeks massa tubuh (IMT), tetapi juga mengurangi lingkar pinggang.
Sebuah penelitian meta-analysis yang melibatkan 766 partisipan dari 14 uji klinis menunjukan bahwa pemberian suplementasi ekstrak kopi hijau dapat menurunkan trigliseril dan LDL. Penelitian lain juga menunjukan bahwa kopi dapat meningkatkan kadar HDL. Hal tersebut berperan penting dalam pencegahan penyakit kardiovaskular yang sudah kami bahas sebelumnya.
Kopi dan Penyakit Penuaan dan Kanker
Beberapa studi epidemiologi menunjukkan bahwa konsumsi kopi — lebih tepatnya konsumsi kafein — berkaitan dengan penurunan risiko berkembangnya penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer, Parkinson, dan sklerosis lateral amiotrofik (ALS) 7.
Mengkonsumsi kopi juga berhubungan dengan penurunan risiko kanker kolorektal, kanker pankreas, kanker paru, kanker payudara, kanker endometrium, limfoma dan melanoma 7.

Kesimpulan
Kesimpulannya, konsumsi kopi dalam jumlah sedang (1–4 cangkir per hari) tampaknya aman dan memberikan manfaat kesehatan. Namun, sebagian besar data yang ada berasal dari studi potong lintang dan/atau observasional, yang hanya menunjukkan hubungan (asosiasi) tanpa membuktikan hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut, terutama studi terkontrol secara acak, untuk dapat menarik kesimpulan yang lebih pasti.
Referensi
- 1.Snapcart. Indonesia’s Coffee Consumption Trends in 2023. October 2, 2023. Accessed April 24, 2025. https://snapcart.global/indonesias-coffee-consumption-trends-in-2023/
- 2.SOUSA AG, MACHADO LMM, SILVA EF da, COSTA THM da. Personal characteristics of coffee consumers and non-consumers, reasons and preferences for foods eaten with coffee among adults from the Federal District, Brazil. Food Sci Technol. Published online June 14, 2016:432-438. doi:10.1590/1678-457x.10015
- 3.Samoggia A, Riedel B. Consumers’ Perceptions of Coffee Health Benefits and Motives for Coffee Consumption and Purchasing. Nutrients. Published online March 18, 2019:653. doi:10.3390/nu11030653
- 4.Nieber K. The Impact of Coffee on Health. Planta Med. Published online July 4, 2017:1256-1263. doi:10.1055/s-0043-115007
- 5.Fredholm B, Bättig K, Holmén J, Nehlig A, Zvartau E. Actions of caffeine in the brain with special reference to factors that contribute to its widespread use. Pharmacol Rev. 1999;51(1):83-133. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10049999
- 6.Nehlig A. Interindividual Differences in Caffeine Metabolism and Factors Driving Caffeine Consumption. Pharmacological Reviews. Published online April 2018:384-411. doi:10.1124/pr.117.014407
- 7.Barrea L, Pugliese G, Frias-Toral E, et al. Coffee consumption, health benefits and side effects: a narrative review and update for dietitians and nutritionists. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. Published online August 28, 2021:1238-1261. doi:10.1080/10408398.2021.1963207